Jumat, 13 Desember 2013

Para pemain film Soekarno

 Berikut adalah para pemain film Soekarno :

1. Ario Bayu
Ario Bayu, aktor kelahiran Jakarta, 6 Februari  1985 ini memerankan tokoh Soekarno saat usia 20-an tahun atau saat menjalani pendidikan di Bandung. Sementara dalam film ada Soekarno kecil dan Soekarno berusia belasan. Namun dari skenario film porsi Soekarno yang 90% merupakan tokoh yang diperankan Ario Bayu.

“Saya sadar ekspektaksi penonton terhadap saya cukup besar. Tapi harus dipahami bahwa tanggung jawab peran Soekarno ada di sutradara juga. Saya bisa menginterpretasikan sosok Soekarno melalui referensi video, dialog dengan keluarganya, orang-orang terdekat, maupun tokoh-tokoh lain yang pernah bersinggungan dengan beliau. Jadi keberhasilan saya memerankan tokoh Soekarno ya harus didukung tim yang solid. Sampai shooting awal kemarin, saya melihat kerja keras dan soliditas tim Dapur Film,”
Baca Selengkapnya ....


Ario sadar, Soekarno adalah sosok besar, founding father dan memiliki pengagum yang luar biasa banyak. Menurutnya, mungkin 240 juta rakyat Indonesia nanti ingin melihat sosok Soekarno dalam film.

“Saya melihat urgensi kenapa film Soekarno harus dibuat. Bagaimanapun Soekarno adalah tokoh yang layak dijadikan panutan, ideologinya, semangat kebangsaannya, kecintaannya pada negeri ini, hingga keberaniannya melawan penindasan, dan beliau harus hidup dari penjara dan penjara. Sampai ajal pun beliau juga harus dalam keadaan terpenjara.” Ungkap bintang film Java Heat, Dead mine, dan Serangoon Road ini.

“Yang jelas, tokoh Soekarno di film ini benar-benar memperlihatkan sisi manusianya. Dia bukan super hero. Soekarno bukan manusia sempurna. Dia womanizer (pecinta wanita). Dan harus diakui punya sisi lemah dalam hidupnya. Ini yang harus kita pahami dan terima dari ketidaksempurnaan seorang Soekarno. Bahwa dia adalah Bapak Bangsa, Pemimpin Besar dan Proklamator itu harus kita akui.

2. Maudy Koesnaedi
 Maudy Koesnaedi memerankan Inggit Garnasih di film Soekarno. Garnasih adalah perempuan yang juga secara resmi menjalani pernikahan dengan Soekarno. Mengibaratkan kecantikan Garnasih adalah seperti pujian para pemuda masa itu, “Mendapatkan senyum dari Garnasih ibarat mendapatkan uang seringgit.”

Kata ‘seringgit’ – pecahan uang nilainya sebesar dua rupiah setengah sen – kemudian menjadi kata ‘Inggit’ dan melekat pada nama Garnasih. Jadilah nama lengkapnya Inggit Garnasih.

“Sebelum memerankan tokoh Bu Inggit di film Soekarno, saya sendiri sudah mendapatkan tawaran memerankan beliau di film lain. Dan sebelum menerima tawaran di film Soekarno, saya sudah melakukan riset tentang tokoh beliau. Begitu banyak bahan yang saya dapatkan. Termasuk wawancara saya dengan anak angkat Bu Inggit, Bu Ratna Djuami. Saya sangat mencintai karakter Bu Inggit. Dan saya merasakan bahwa karakter Bu Inggit adalah perempuan yang sangat luar biasa. Perempuan penuh keikhlasan. Pengorbanannya untuk  suami  (Soekarno) juga sangat luar biasa. Saya juga merasa Bu Inggit tidak pernah menempatkan diri sebagai oposisi dari Bu Fatmawati,” jelas artis yang hobi travelling dan penikmat seni ini.

Pemahaman Maudy terhadap tokoh Inggit ini juga sangat mumpuni. Itu sebabnya, banyak sekali masukan dari dia kepada tim kreatif film. “Saya yakin dengan arahan Mas Hanung(Bramantyo), sosok Ibu Inggit akan memiliki karakter yang lebih kidup. Harapan saya terhadap film ini sangat besar. Setidaknya, penonton akan memahami seberapa besar peran Ibu Inggit dalam perjalanan karir politik Bung Karno,”

3. Tika Bravani
“Dari dulu saya pengen banget bisa terlibat dalam produksi film kolosal seperti Sang Pencerah. Dan Mas Hanung (Bramantyo) memberikan kepercayaan itu pada saya untuk memerankan Ibu Fatmawati. Wah, sosok Ibu Negara yang mendampingi Bung Karno saat Indonesia mengumumkan kemerdekaan. Sungguh tak terbayangkan sebelumnya,” jelas artis kelahiran Denpasar 23 tahun lalu ini.

Tika Bravani awalnya merasa terbebani menerima peran  sebagai Bu Fat. “Saya kesulitan mencari referensi yang objektif. Pendapat orang lain atau masukan yang saya terima sering tidak sesuai denga hasil observasi sendiri. Tapi pada satu titik saya harus memutuskan dan menginterpretasi setiap scene yang ada di skenario. Saya tidak mau kehilangan fokus saat memerankan Bu Fat. Saya kira ketakutan awal saya sudah terlewati,” ucap artis yang pernah bermain di film Alangkah Lucunya Negeri Ini!

Untuk memudahkan Tika memahami karakter Bu Fat, Tika tak sungkan bertanya pada orang-orang yang pernah dekat dengan Bu Fat. Ia juga membaca perjalanan hidup beliau. Juga berdasarkan potongan-potonga video yang tersedia. “Paling tidak saya bisa menyesuaikan ciri dari Bu Fat. Saya merasa senyum saya sudah mendekati senyum beliau.” Tambahnya.

Dari pemahaman karakter, Tika Bravani yakin, Bu Fat memiliki pesona hebat. Daya tariknya, termasuk sifat keperempuanannya yang membuat sosok Bu Fat begitu dicintai Bung Karno. “Sejauh itu yang saya pelajari dan saya pahami tentang Bu Fat. Selebihnya saya serahkan kepada penonton nantinya,” ungkap Tika

Harapan Tika sederhana, dengan menyaksikan film Soekarno, paling tidak penonton bisa memahami pemikiran Bung Karno. Pemujaan pemikiran Bung Karno justru menggradasi hasil pemikiran beliau. Bung Karno merupakan tokoh besar yang pernah dimiliki Indonesia. Layak bila beliau disanjung dan dipuja dan sejarah hidupnya pantas ditulis dengan tinta emas.

Nah itu dia sebagian para pemain film nya ,wah pasti seru nih film nya .
Masih banyak lagi para pemain nya mau tau lebih lanjut klik disini .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan bijak mengkritiklah dengan bahasa yang santun dan membangun